PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP WAKTU FLATUS PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA
kompres hangat
DOI:
https://doi.org/10.47942/jiki.v14i2.792Abstract
Sectio Caesarea adalah persalinan buatan melalui dinding rahim untuk melahirkan janin karena persalinan spontan tidak dapat dilakukan. Pasien post SC mengalami penurunan fungsipencernaan selama 24 jam, yang menyebabkan aliran gas terganggu, menimbulkan perut kembung dan sulit untuk flatus. Salah satu intervensi mempercepat flatus pada pasien SC adalah dengan kompres hangat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompres hangat terhadap waktu flatus pada pasien SC di Rumah Sakit Umum Islam Yakksi Sragen. Ini adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dan desain eksperimen semu. Sampel penelitian ini adalah 50 pasien yang pernah menjalani SC dan dibagi menjadi dua kelompok. Instrumen yang digunakan adalah observasi flatus pertama kali post SC. Analisis data yang digunakan adalah uji Mann Whitney dengan signifikansi p< = 0,05. Hasil: Rata-rata waktu flatus kelompok perlakuan setelah diberikan kompres hangat adalah 5,04±0,88 jam, dengan 72 % responden mengalami flatus pertama kali dalam 5-6 jam. Rata-rata waktu flatus kelompok kontrol adalah 32,68±4,30 jam, dengan 56 % responden mengalami flatus pertama kali dalam 31-40 jam. Dari analisis uji Mann Whitney diperoleh z = -6.093 dengan p = 0,0001(p<005 ). Kesimpulan: Ada pengaruh kompres hangat terhadap waktu flatus pada pasien sectio caesarea di RSU Yakssi Sragen.
Downloads
References
Budianto, (2010 Rahasia Di Balik Kentut. Viewed 20 Juni 2016.
Dian. (2012). Anestesi. http://kamuskesehatan.com.arti/anestesi.
Ernawati. S. I. (2014). Pengaruh Statik Kontraksi Terhadap Kecepatan Kembalinya Peristaltik Usus Pada Pasien Post Sectio Caesarea (SC). http:// ipi297668.
Firman. (2014). Anestesi. http://chapterII.pdf.Usu.Insititu.
Gayatri. O. (2014). Perbandingan Efektivitas Kompres Hangat Dan Kompres Dingin Terhadap Penurunan Dismenorea Remaja Putri. http://digilib. Unimus. Pdf.
Hidayat, A.A. (2010). Metodologi Peneitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta. Salemba Medika.
Isti. M. (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Dalam Mobilisasi Dini Pasca Sectio Caesarea Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi. http:// epirents.ums.ac.id/219804/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
Istianah. (2012). Hubungan Paritas dengan Kejadian Sectio Caesarea Di Rs.H.M.Mawardi di Jl Kyai Mojo 12 A Jeruk Gamping Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo, Naskah publikasi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Jitowiyono, S dan Weni K, (2010). Asuhan Keperawatan Neonates dan Anak. Cetakan I, Jakarta: Nuha Medika Manuaba, I.B.G. (2008). Gawat DaruratObstetri Ginekologi Dan Obstetri Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC.
Martin, R. (2011), Maternity Nursing Family Newborn And Women’s Health Care. Alih bahasa Mochtar, 2011 Keperawatan Maternitas, Volume 2, Edisi 18Jakarta : EGC
Mochtar, R. (2008). Sinopsis Obstetri. Edisi kedua, cetakan pertama, EGC, Jakarta.
Nainggolan. (2011). Anestesi. http://repository.usu.ac.id/bitstream/23456789/chapterII.pdf..
Notoadmodjo.S. (2010. Metodologi Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoadmojo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Otoyo. (2014). Pengaruh Penyinaran Infa Merah Terhadap Waktu Flatus Pada Pasien Sectio Caesarea Dengan Anastesi Spinal. http://digilib. Unimus. ac.id. Pdf.
Oxorn. H. W. R. (2010). Ilmu kebidanan patologi dan fisiologi persalinan. Yogjakarta. Yayasan Essentia Medika (YEM).
Prawirohardjo, S. (2009). Ilmu Kebidanan. Edisi IV. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Putinah (2014) Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kemandirian Ibupost Sectio Caesaria di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2010 Jurnal Keperawatan Bina Husada Vol. 10 No. 3 November 2014 ISSN:1829-9377
Rahmayani (2013) Hubungan Antara Usia Ibu dengan Tindakan Sectio Caesarea Pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Harapan Bunda Banda Aceh. Jurnal keperawatan. STIKes U’Budiyah Banda Aceh
Rochjati P. (2003). Skrining anatenal pada ibu hamil. Pusat safe mother hoodLab/ SMF. Obgyn RSU, Dr. Sutomo/ Fakultas kedokteran UNAIR Surabaya.
Rumah Sakit Umum Islam Yakksi Sragen. (2016). Standar Operasional Prosedur Kompres Hangat Post Sectio Caesarea. Surakarta
Saifuddin. (2009). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: JNKKR-POGI.
Salfariani, I. (2010). Faktor Pemilihan Persalinan Sectio Caesarea Tanpa Indikasi Medis Di RSU Bunda Thamrin Medan. Jurnal kesehatan. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Sherwood, L L (2008). Fisiologi Manusia: Dari Sel ke system ed.2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG: Jakarta.
Sugeng. J, (2012). Asuhan Keperawatan Post Operasi. Yogjakarta: Nuha Medika.
Sugiyono, (2009). Metode Pnelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D Bandung: alfabeta.
Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: alfabeta.
WHO (2009). Mortality and Burden Of Disease Attributable to Selected Major Risks ISBN 9789241563871. Diaskes pada tanggal 31 oktober 2016
Wijayanto, K & Hakim, L. (2013) . Pengaruh Ambulasi Dini Terhadap Waktu Flatus Pada Pasca Operasi di RSUD Kraton Pekalongan. Skripsi, tidak diterbitkan. Stikes
Muhamadyah Pekajangan Pekalongan
Zhiqiang, Chen, (2013) Study of Evodia hot compress plus electro-acupuncture in patients who have undergone abdominal surgery. International journal of clinical and experient medicine.