Upaya Mengembangkan Sentra Jamu Kismoyoso melalui Media Branding sebagai Desa Wisata Kesehatan

Abstract

Ada sekitar 75 warga yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang jamu di Desa Kismoyoso Boyolali Jawa Tengah. Mereka menjajakan jamu buatan tangan secara tradisional dengan cara berkeliling dari satu desa ke desa dan atau melalui pasar-pasar tradisional. Keberadaan mereka sudah sejak lama dan merupakan usaha turun temurun dari generasi sebelumnya. Kismoyoso sebagai Kampung Jamu memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai kampung wisata sekaligus sebagai upaya untuk membantu meningkatkan perekonomian warga, khususnya para perajin jamu. Program ini menjadi perlu mengingat situasi bangsa yang tengah dilanda pandemi. Program Desa Wisata Kesehatan yang kami rencanakan ini sekaligus dapat membantu upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi melalui partisipasi warga. Metode kegiatan akan dilakukan dengan dua acara. Pertama melalui pelatihan keterampilan media branding dan yang kedua melalui standarisasi mutu. Pada kegiatan di tahun pertama ini kami focus pada upaya yang pertama.

Pemerintah desa berkepentingan dalam memajukan taraf hidup masyarakatnya. Cara yang dapat dilakukan adalah melalui bantuan promosi. Inilah yang akan kami garap. Kami memberikan pelatihan bagi para aparatur desa dan juga anggota masyarakat (kelompok) mengenai kemampuan memaksimalkan media sosial sebagai alat branding atau pencitraan tentang Desa Kismoyoso sebagai kawasan sentra jamu tradisional. Dari penguasaan media sosial sebagai alat branding diharapkan dapat tercipta rintisan Kismoyoso sebagai desa wisata kesehatan.