Penerapan Model Problem Based Learning Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa MI/SD

Abstract

Berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan abad 21 yang harus dimiliki oleh siswa, terutama siswa tingkat Sekolah Dasar. Hal ini dikarenakan dengan berpikir kritis siswa akan lebih mudah memahami konsepsi dan tanggap terhadap permasalahan yang muncul, sehingga siswa mampu mengetahui dan mengatasi suatu permasalahan yang terjadi dengan caranya sendiri. Kemampuan berpikir kritis dapat ditingkatkan melalui model Problem Based Learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa setelah penerapan model Problem Based Learning. Metode yang digunakan adalah pre-eksperimen dengan desain one-group pretest-posttest design. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) An-Nur di Kecamatan Pamijahan, Bogor yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 13 laki-laki dan 8 perempuan. Instrumen yang digunakan meliputi tes untuk mengukur kemampuan berpikir kritis dan lembar observasi keterlaksanaan model Problem Based Learning. Dari hasil penelitian, rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis siswa pada pretest adalah 67, sedangkan pada posttest meningkat menjadi rata-rata 85 dengan keterlaksanaan model Problem Based Learning sebesar 96,7%. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS 21 for Windows dengan uji Paired Sample t-test pada tingkat signifikansi α (0,01), dan hasilnya menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000, yang lebih kecil dari α (0,01). Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning berkontribusi dalam peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan setelah mengikuti perlakuan.