MENINGKATKAN RESILIENSI PADA PENYANDANG TUNA DAKSA MELALUI TERAPI REALITAS : LITERATURE REVIEW
Keywords:
Resiliensi, Tuna Daksa, Terapi RealitasAbstract
Jenis disabilitas tertinggi di indonesia adalah tuna daksa yaitu sebanyak 717.312 jiwa atau sama dengan 33,74 persen. Penyandang tuna daksa memiliki resiko yang tinggi untuk terpapar berbagai macam sumber stres, sehingga menjadikannya dikelompokkan pada orang dengan faktor berisiko tinggi. Resiliensi pada penyandang tuna daksa perlu ditingkatkan agar mampu bangkit, bertahan, maupun menyesuaikan dengan situasi sulit yang dapat membuatnya tertekan. Ada beragam cara yang dapat dilakukan guna meningkatkan resiliensi, salah satunya adalah melalui terapi realitas. Penelitian ini merupakan literature review dimana peneliti mengkaji beberapa penelitian sebelumnya yang temanya sesuai dengan penelitian kali ini. Cara yang dipakai agar mendapatkan data yang berkaitan dengan tema adalah dengan melakukan penelusuran pada internet melalui situs google scholar dan google book. Hasil literature review menunjukkan bahwa terapi realitas berpengaruh terhadap meningkatnya resiliensi pada penyandang tuna daksa.
Downloads
References
Alfiah, I., & Haniman, F. (2014). Mengenal Terapi Realitas (Reality Therapy). Journal Psikiatri Surabaya, 03(1), 43–52.
Ayudia, F. V. K., & Solicha. (2014). Resiliensi Penyandang Tuna Daksa:Pengaruh Dukungan Sosial dan Gratitude dalam Membentuk Individu yang Resilien. Jurnal of Psychology, 19(2), 151–170.
Bari, N., Bahrain, S., Azargoon, H., Abedi, H., & Aghaee, F. (2014). The Effectiveness of Reality Therapy on Resiliency of Divorced Women in Neyshabour City of Iran. International Research Journal of Applied and Basic Sciences, 6(2), 160–164.
Bariyyah, K., Hastini, R. P., & Sari, E. K. W. (2018). Konseling Realita untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Belajar Siswa. Konselor, 7(1), 1–8.
Beck, J. S. (2011). Cognitive Behavior Therapy (Basics and Beyond) (Second Edi). The Guilford Press. Bilqis. (2015). Lebih Dekat dengan Anak Tuna Daksa. Familia.
Danti, R. R. (2021). Resiliensi Remaja Penyandang Tuna Daksa yang Mengalami Broken Home. Jurnal Penelitian Psikologi, 8(6).
Dewi, M. H. K., & Suwarti. (2019). Deskripsi Resiliensi pada Pria Tunadaksa Non Bawaan yang Bekerja. Prosiding Berkala Psikologi, 1, 116–128.
Dwiayuningtyas, M. (2014). Studi Deskriptif Mengenai Resiliensi pada Penyandang Tuna Daksa Pasca
Kecelakaan Usia Dewasa Awal di Kelompok Kreativitas Difabel (KKD) Bandung. In Skripsi. Universitas Gunadarma.
Hendriani, W. (2018). Resiliensi Psikologis: Sebuah Pengantar. Prenadamedia Group.
Janna, M., & Lukmawati, L. (2021). Resiliensi pada Penyandang Tunadaksa Non Bawaan di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang
Disabilitas dan Fisik Budi Perkasa Palembang. Proceding of InterIslamic University Conference on Psychology, 1(1).
Larasati, T., & Savira, S. I. (2019). Resiliensi pada Penyandang Tunadaksa Akibat Kecelakaan. Jurnal Penelitian Psikologi, 06(05).
Mangunsong, F. (2011). Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Jilid Kedua. Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3).
Misbach, D. (2012). Seluk Beluk Tuna Daksa & Strategi Pembelajarannya. Javalitera.
Nelson, R., & Jones. (2011). Teori dan Praktik Konseling dan Terapi. Pustaka Belajar.
Nurdian, Z., & Anwar, M. D. (2014). Konseling Kelompok untuk Meningkatkan Resiliensi pada Remaja Penyandang Cacat Fisik (Difable). Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 02(01), 36–49.
Pratiwi, I. (2014). Resiliensi pada Penyandang Tuna Daksa Non Bawaan. Jurnal SPIRITS, 5(1), 48– 53.
Pratiwi, L. R. (2018). Terapi Realitas Sebagai Sarana Meningkatkan Resiliensi pada Penyandang Tuna Daksa. Jurnal Psikologi Ilmiah,10(1).
Qomariyah, N., & Nurwidawati, D. (2017). Perbedaan Resiliensi pada Tuna Daksa Ditinjau dari Perbedaan Usia. Jurnal Psikologi Teori Dan Terapan, 7(2), 130–135.RI, K. (2013). Riset Kesehatan Dasar:Riskesdas. Balitbang Kemenkes RI.
Seligman, L., & Reichenberg, L. W.(2010). Theories of Counseling andPsychotherapy.https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Reality_therapy&oldid=50468933
Siregar, S. M., & Sulistyaningsih, W. (2013). Efektivitas Terapi Realitas untuk Meningkatkan Self-Regulated Learning pada Mahasiswa Underachiever. Jurnal Magister Psikologi UMA, 5(2), 70–75.
Stuntzner, S., & Hartley, M. T. (2014).Resilience, Coping, & Disability: TheDevelopment of a Resilience Intervention. 44(3).