NEUROTICISM DAN CORONAVIRUS REASSURANCE SEEKING BEHAVIOR PADA PENYINTAS COVID 19
Keywords:
Coronavirus Reassurance Seeking Behavior, Penyintas Covid 19, NeuroticismAbstract
Dampak psikologis masih tetap dirasakan oleh masyarakat di tahun ketiga pandemi Covid 19. Sebagian masyarakat masih merasa khawatir karena jumlah kasus Covid 19 yang fluktuatif. Salah satu aspek yang masih tetap ada sampai saat ini adalah perilaku masyarakat terkait protokol kesehatan. Masyarakat masih melakukan protokol kesehatan tidak terkecuali mereka yang pernah terdiagnosis Covid 19. Terdapat tipe individu yang secara konsisten melakukan beberapa hal untuk memastikan apakah dirinya terkena Covid 19. Salah satu tipe individu yang selalu merasa inadequate dan ingin memastikan segala sesuatu berjalan baik adalah individu yang neurotik. Penelitian ini ingin membuktikan apakah individu penyintas Covid 19 yang memiliki trait kepribadian neuroticism memiliki kecenderungan melakukan segala hal untuk memastikan apakah dirinya terkena Covid 19. Perilaku tersebut dinamakan dengan coronavirus reassurance seeking behavior. Sejumlah 120 responden yang didapatkan melalui purposive sampling berpartisipasi dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis menggunakan regresi linier sederhana, dapat disimpulkan bahwa trait kepribadian neuroticism memiliki korelasi positif dengan coronavirus reassurance seeking behavior yang berarti bahwa penyintas Covid 19 dengan tingkat neuroticism tinggi memiliki kecenderungan memunculkan perilaku coronavirus reassurance seeking. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa trait kepribadian neuroticism menjelaskan 12.2% varian dari coronavirus reassurance seeking behavior.
Downloads
References
Alhad, M. A., & Turnip, S. S. (2018). The association between the five-factor model of personality and the subjective well-being of Abdi Dalem of The Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Dalam A. A. Ariyanto, H. Muluk, P. Newcombe, F. P. Piercy, E. K. Poerwandari, S. H. R. Suradijono (Eds.), Diversity in unity: Perspectives from psychology and behavioral sciences (pp. 571 – 575).Routledge. https://doi.org/10.1201/9781315225302
Alhad, M. A. (2022). Coronavirus Anxiety dan Psychological Distress pada Warga Kampung Lampion Kota Malang selama Masa Pandemi.
Jurnal Talenta 11(1), 34 – 40 Beaton, D. E., Bombardier, C., Guillmen, F., & Ferraz, M. B. (2000).
Guidelines for the process of cross cultural adaptation of self report measures. Spine, 25(24), 3186–3191. https://doi.org/10.1097/00007632-200012150-00014
Lee, S.A. (2020). Coronavirus anxiety scale: A brief mental health screener for COVID-19 related anxiety. Death Studies, 44(7), 393 – 401. https://doi.org/10.1080/07481187.2020.1748481
Lee, S. A, Jobe, M. C., Mathis, A. A., Gibbons, J. A. (2020). Incremental validity of coronaphobia: Coronavirus anxiety explains depression, generalized anxiety, and 29
Jurnal Talenta Psikologi Nomor XI Volume 2 death anxiety. Journal of Anxiety Disorder, 74. https://doi.org/10.1016/j.janxdis.2020.102268
McCrae, R. R., & Costa, P. T., Jr. (2008). Empirical and theoretical status of the five-factor model of personality traits. In G. J. Boyle, G. Matthews, & D. H. Saklofske (Eds.), The SAGEhandbook of personality theory and assessment, Vol. 1. Personality theories and models (pp. 273–294). Sage Publications, Inc. https://doi.org/10.4135/9781849200462.n13
McCrae, R. R., & Costa, P. T., Jr. (2004). A contemplated revision of the NEO Five Factor Inventory. Personality and Individual Differences, 36(3), 587-596. https://doi.org/10.1016/S01918869(03)00118-1
McCrae, R. R., & Costa, P. T. (2003).Personality in Adulthood: A Five Factor Theory Perspective. The Guilford Press. Taylor, S., Landry, C. A., Paluszek, M. M., Fergus, T. A., McKay, D., &
Asmundson, G. J. G. (2020). Development and initial validation of the COVID Stress Scales. Journal of Anxiety Disorders, 72, Article
