Perbedaan Penyesuaina Diri Santri di Pondok Pesantren tradisional dan modern
Keywords:
Penyesuaian diri, Tipe Pondok Pesantren, PendidikanAbstract
Pola kehidupan pondok pesantren yang serba disiplin serta padatnya jadwal kegiatan, menuntut santri harus bisa menyesuaikan diri agar nisa bertahan di lingkungan tersebut. Sementara itu santri juga dituntut hidup mandiri terpiah dari orang tua. Secara garis besar, Dhofier (1985) membagi pondok pesantren menjadi dua macam yakni pondok pesantren tradisional (salafi) dan modern (khalafi). Perbedaan keduanya terletak pada cara pengajaran, pola hubungan santri-kiai, serta penjenjangan belajar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan penyesuaian diri santri di pondok pesantren tradisional dan modern. Hipotesis yang diajukan adalah ada perbedaan penyesuaian diri antara santri di pondok pesantren tradisional dan modern.
Subjek dalam penelitian ini adalah santri Pondok Pesantren An-Naim Ajisoko Sragen, Salamah Wa Barokah Sragen dan Al-Muayyad Surakarta dengan jumlah 96 orang. Pengambilan sampel yakni purposive random sampling dengan alat ukur skala penyesuaian diri, lalu dianalisis dengan anava 2 jalur.
Hasil analisis data menunjukan nilai F antara A sebesar 42,082 dengan p = 0,000 atau p < 0,01. Artinya, ada perbedaan penyesuaian diri yang sangat signifikan antara santri di pondok pesantren tradisonal dan modern. Penyesuaian diri santri di pondok pesantren tradisional (A1) sebesar 138,413 dan nilai rerata penyesuaian diri pada santri pondok modern (A2) sebesar 116,860
Mean empirik penyesuaian diri sebesar 127,188 dan mean hipotetik penyesuaian diri sebesar 115. Hal ini menunjukan bahwa penyesuaian diri santri di pondok pesantren tradisional maupun modern tergolong sedang.