Kecemasan Memperoleh Pasangan Hidup pada Penyandang Cacat Tubuh

Authors

  • Hastuti Rifayani

Keywords:

Cacat Tubuh, Kecemasan, Strategi Coping

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kecemasan penyandang cacat dalam memperoleh pasangan hidup, gejala kecemasan apa saja yang dialami, faktor apa saja yang mempengaruhi dan bagaimana strategi coping yang digunakan. Subjek penelitian ini berjumalah tida orang yang memiliki ciri-ciri penyandang cacat tubuh, laki-laki dan perempuan, usia 20-30 tahun, lokasi penelitian ini berada di Surakarta. Merode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis deskrptif.

Hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa penyandang cacat mengalami kecamasan akan penolakan keluarga dan lingkungan pasangannya, usia yang ssemakin bertambah dan belum memiliki gambaran yang jelas mengenai pasangan, cemas akan ditinggalkan oleh pasangannya, tidak dapat memiliki keturunan, cemas jika tidak memperoleh pasangan hidup yang kondisi fisiknya lebih baik daripada kondisinya.

Gejala fisik yang dialami yaitu : mudah marah, sulit tidur, tidur tidak nyenyak, tidak nafsu makan, jantung berdebar-debar, kaget, badan terasa panas dingin, tidak enak badan, pusing, masuk angin, kondisi kesehatan menurun. Sedangkan gejala psikologis yang dialami oleh penyandang cacat yaitu : gelisa, kurang konsentrasi, murung, sensitif, kurang bersemangat, malah beraktivitas, bersikap dingin paa lawaan jenis, dan ketakutan.

faktor yang mempengaruhi kecemasan dalam memperoleh pasangan hidup pada penyandang cacat yaitu kondisi fisik, trauma, conditioning, dan lingkungan. Cara mengatasi masalah yang dilakukan yaitu Escapismatai penolakan, minimazitarion atau pengurangan beban masalah, self blame atau penyalahan diri sendiri, seeking meaning atau pencarian makna dan intrumental action.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2012-02-17

Citation Check